"tidak ada"
"mana mungkin seseorang tidak merasakan apa-apa"
"anggap saja sudah terlalu banyak hal yang memaksa untuk dirasakan dan diri akhirnya menjadikannya sebuah hasil kalkulasi yang menghilang tanpa terlebih dulu bisa disimpulkan. aku hanya meyakini bahwa hidup orang, siapapun itu tidak akan pernah lurus"
"mengapa begitu ?"
"karena bumi itu bulat mungkin. jadi penghuninya memang harus berjalan seperti lingkaran tanpa pernah mampu menemukan garis lurus"
"bagaimana dengan hidupmu ?"
"sejauh apapun aku berlari ataupun menghindar, aku akan kembali ke suatu titik yang dinamakan rindu. ia sudah disepakati sebagai salah satu bentuk kesakitan yang memiliki sensasi luar biasa. jadi anggap saja hidupku sekarang penuh dengan kumpulan sensasi kerinduan yang tanpa penjelasan"
"teruskan..."
"aku sedang menjalani atau mungkin menikmati kerinduan dengan berbagai cara. kerinduan yang menyerang langsung dari berbagai arah dan cerita. aku sudah memiliki banyak cerita luar biasa yang pada akhirnya harus dipilih. anggap saja sekarang aku sedang menikmati waktu untuk hidup tanpa cerita untuk kemudian memilih yang sebenar-benarnya cerita yang tepat untuk bersanding di masa depan"
"sudahlah... mimpi menunggumu di tidur"
"iyaa... semoga dia masih disana"