Friday, December 25, 2009

untuk sebuah pilihan yg berat !

sudah cukup lama saya meyakinkan diri saya bahwa semuanya akan BAIK-BAIK SAJA.
sudah cukup lama saya mencoba mengerti setiap inci dari kondisi yg saya PILIH.
sudah cukup lama saya menangis, tertawa, dan marah pada DIRI SENDIRI.

saya sudah melewati banyak malam dengan berbagai kisah dan jujur saja saya menikmatinya. tapi beberapa malam belakangan ini adalah malam yg paling berat dan paling panjang menurut saya, dimana satu demi satu kenyataan muncul dipermukaan. kenyataan yg kemudian memaksa saya berfikir untuk menghentikan langkah, menghentikan semua keyakinan dan perjuangan, kenyataan yg memberikan saya pilihan untuk MUNDUR DENGAN TERHORMAT.

dia ada disana, menatap saya dengan seribu harapan bahwa dia akan diampuni. damn, tatapan itu yg selalu membuat saya luluh, tatapan itu yg lagi-lagi selalu membuat saya berfikir "dia adalah makhluk indah yg saya perjuangkan selama ini, yg saya tangisi, yg saya banggakan, APAKAH SAYA MAMPU UNTUK MELEPASNYA ?"

***
pagi itu seperti biasa saya berangkat ke kampus mengendari mobil butut tercinta dan saya merasa berbeda, karena ini adalah SELASA PAGI dimana saya yakin akan selalu bertemu dengan malaikat penyemangat walau semua mata kuliah di hari selasa sangat membosankan.
ritual pagi saya ialah segelas moccachino hangat, sampai-sampai penjaga coffee shop tempat saya sering membeli kopi sudah hafal betul dengan menu saya. well, saya memang pertama kali bertemu dengannya disana. sudah 3 kali selasa pagi ditambah hari itu. dia selalu menjadi yg paling menarik dibandingkan semua orang yg membeli kopi di tempat itu. bahkan dengan seorang pemain sinetron yg kebetulan berkuliah di kampus saya.
kami menjadi dekat karena insiden salah ambil kopi. dari situlah kami sering berhubungan. mulai dari bbm, ym, smsan, telfonan, bahkan sampai ketemuan. kami menjadi teman ngobrol yg paling kompak sedunia. berbagi ceriita tentang segala hal, bahkan sampai di ramalan mama laurent. 2 tahun kami menjalani hubungan dengan statusnya yg masih menjadi milik orang. banyak kontroversi yg muncul, tapi selalu saya abaikan. karena menurut saya, saya sudah cukup dewasa untuk memilih apa yg pantas dan apa yg tidak.
masuk tahun ketiga, dia menjadi milik saya seutuhnya. akhirnya semua harapan saya menjadi nyata. semua perjuangan, pengertian, dan pengorbanan saya terbalas. kami pun mulai menjalani hubungan dengan normal, hingga akhirnya badai itu datang kembali dan mempertemukan kami malam ini

"i still do depend on you. I need your heart. too weak without you" dua sisi diri saya pun bertentangan hebat mendengar kalimat yg dia ucapkan barusan. di satu sisi "hmm, another bullshit ! simpan saja omong kosongmu itu untuk orang lain" dan di sisi yg lain "so do i baby"
terlalu banyak kenyatan yg muncul seiring dengan perjalanan kami menjadi satu dan sekarang saat kami benar-benar menyatu, kenyataan itu muncul dari orang yg benar-benar saya percaya dan saya sayangi "huuhh, bunuhlah aku sekarang" saya pun menggeram dalam hati.
saya masih belum berani memandangnya. terlalu bodoh untuk menunjukan kelemahan saya secepat ini.

"aku mengakui semuanya re.. iyaa, aku memang pernah melakukan semua itu. tapi itu dulu, bisakah kamu mempercayaiku ? sudah cukup banyak perjuangan yg kita lakukan untuk bersama sampai hari ini" mulutku masih terkunci rapat, ia memegangi tanganku dan mulai berbicara lagi "re, aku bukan malaikat yg ng pernah berbuat salah. aku mau kamu tetap disini bukan untuk aku, tapi untuk semua perjuangan kamu. apa kamu mau nyerah gitu aja setelah semua yg kamu lakuin ? semua omongan mereka ng terbukti kan re ? 3 tahun kita sama-sama dan semuanya masih baik-baik aja, masih pada tempatnya. tolong bicara padaku. jangan diam begini"
saya menarik nafas dalam-dalam, mengumpulkan setiap keping tenaga yg tersisa dan dengan suara gemetar mencoba berbicara "aku ng tau ! aku bingung ! rasanya aku lebih sulit mengerti setiap kondisi yg ada saat kita sekarang dibanding kita yg dulu. kasih satu alasan kenapa aku harus tetap mempertahankan semua ini karena sudah banyak alasan untuk aku melepaskan semuanya"
"regina, semua orang punya kesempatan untuk berubah, dan aku mau berubah. bayangkan jika semua orang seperti aku dijauhi ? bayangkan jika tidak ada lagi orang yg mau membantuku untuk lebih baik ? aku akan semakin hancur. kamu memberikan aura positif di hidupku, dan karena itu sekarang saatnya aku memperjuangkanmu untuk tetap disini, walau tidak pernah sebanding dengan perjuanganmu selama 3 tahun ini. aku menerima setiap keputusanmu re. asalkan itu memang murni keputusanmu, bukan tekanan dari mereka"
"jangan pernah suruh aku memilih karena aku pasti akan memilihmu ! cuma untuk kali ini itu merupakan pilihan berat. aku bingung !"
"kalau begitu lepaskan aku dan akhiri semuanya" dia benar-benar menampar saya dengan kalimat itu, dia tau betapa sulitnya saya untuk melepasnya. sudahh berulang kali saya mencoba dan memang tidak bisa.
Malam ini saya harus membuat keputusan besar yg terasa sangat berat. saya benci memilih, apalagi menjadikan dia sebagai pilihan. Ia berdiri dari tempatnya, memberikan kecupan yg saya yakinin merupakan pertanda perpisahan. saya masih mematung di tempat itu, separuh diri saya ingin berlari dan separuhnya lagi melekat bagai lem besi. saya tau ada akibat yg mesti diterima di setiap gerakan saya. saya memulai memejamkan mata, mencoba sebisa mungkin menenangkan diri dan berlari mengejarnya. ia tersenyum manis menyambut saya dan sambil tersenyum ia berkata "TERIMA KASIH RE. aku belajar untuk memilih orang yg pantas untuk aku sayang dan orang itu adalah kamu" aku mengunci bibirnya dengan bibirku. tak ada lagi yg perlu dibicarakan. pelukan ini mewakili semuanya, bahwa aku akan menerima semua konsekwensi dari pilihan berat yg aku ambil. ini bukan kiamat, ini baru tsunami dan yg kuat selalu akan bertahan.

AKU MEMILIHNYA bukan memilih mundur seperti apa yg mereka mau.
AKU MEMILIHNYA dengan segala harapan yg aku yakini tak akan salah
AKU MEMILIHNYA karena aku tau dia adalah orang yg pantas untuk aku sayang

26-12-2009 (12:53am)
"HAPPY BIRTHDAY MY ANTANIA ANGGRAINI"