Wednesday, August 10, 2011

Untukmu dan Pertarungan dengan diri sendiri


Ini semua hanya tentangmu, tentangku. ohh, bukan. ini tentang kita. tentang kita yang tidak berhenti mengunyah walau sudah kenyang.

Berbeda denganmu yang tidak pernah menolak rejeki yang datang, dalam beberapa hari, minggu, bulan, bahkan tahun belakangan ini, banyak yang silih berganti datang dengan memberikan penawaran padaku, menawarkan diri lebih tepatnya. terlintas untuk tidak menolak, tapi sekali lagi tidak kulakukan atas alasan hidup normal. sesungguhnya kita sudah jauh berjalan dan menggores banyak hal di kertas masing-masing.

aku ingin hidup sederhana denganmu, sesederhana pelukmu yang akan selalu bisa menenangkanku disaat guntur menggelegar. sederhana tapi bahagia.

aku lelah hidup sebagai pengintai yang setiap harinya menambah daftar panjang nama-nama sampah yang harus di garis merah,  bahkan tidak sedikit yang sudah di blacklist. yaa, mereka sampah. seperti katamu ketika memohon ampunan waktu itu. sampah yang akan membuang dirinya padamu, kemudian akan diambil lagi karena sesungguhnya kamu bukanlah pembuangan terakhir.

cukup mengumbar kemanisan, sayang. kita hanya akan terkena sakit gigi dan yang paling buruk adalah diabetes karena mengkonsumsi manis yang berlebih. hidup kita terlampau indah, kamu harus tau itu. aku sudah menggelar sajadahku dan sajadahmu, kemudian kita bersujud dalam sepenggal waktu yang sama dan doamu ku Amini. Suatu hari nanti kamu akan mengumandangkan adzan di telinga bayi mungil kita yang mewarisi separuh parasku dan separuh tingkahmu. aku ingin hidup denganmu. itu yang aku tau. menghabiskan lebih kurang 40 - 50 tahun bersama di sebuah rumah kecil dengan halaman luas dan tanpa sampah pastinya. semua harus indah, semua harus manis dan hidup pastinya lebih baik.

Untukmu, yang tidak pernah lelah bertarung melawan diri sendiri. kuatkan kaki, kuatkan hati. kamu pemenang !

No comments:

Post a Comment