Wednesday, September 16, 2009

proses mengerti dimengerti a.k.a PENGERTIAN dan cara menyembuhkan

mari memulai tulisan ini dengan pertanyaan tentang "pengertian"

apa sebenarny pengertian itu ?
mengapa pengertian menjadi sangat penting ?
apakah yg menyebabkan pengertian itu terkadang sulit dilakukan ?

malam ini saya berkaca pada satu cermin besar di hidup saya, ayah saya (di tubuh saya lebih dominan gen ayah)
ada beberapa orang yg mengatakan bahwa saya bisa mengerti mereka dgn baik dan saya yakin hal ini datangny dari ayah saya. tpi tak selamany sifat ayah saya ini bisa saya kelola dengan baik. singkatny, saya selalu berusaha untuk menunjukan bahwa saya mampu padahal sebenarny tidak
apakah yg membuat saya selalu bertahan ?
"perubahan kepribadian"
saya ingin mengakui bahwa saya berkepribadian ganda (bukan berarti bermuka dua).
saya mampu berubah menjadi orang paling cuek sedunia, tpi juga bisa menjadi orang paling peka.
saya bisa menjadi orang paling asik, tpi juga bisa menjadi orang yg paling menyebalkan.

contoh terbesarny tadi malam, dimana rasa pengertian saya dikalahkan oleh perasaan. saya harus mampu mengerti (walau di situasi ini saya lebih senang menyebutnya TAU DIRI), padahal perasaan saya melakukan pemberontakan besar-besaran. menjarah semua peralatan-peralatan penting dari mesin yg menghasilkan pengertian, menghancurkanny sedikit demi sedikit dan memporak porandakan sistemny.
lalu apa akibatny ?
saya menjadi tak terkendali dan seolah ingin meledak. untungny sistem pertahan diri saya masih bekerja dengan baik.
Alhamdulillah, saya hanya perlu merubah mode ny menjadi ANEH MODE, kemudian berbicara kepada boneka kesayangan, mengalirkan air putih untuk menyejukan rongga dada dan ginjal saya yg selalu kekeringan, tarik nafas dalam-dalam, meneteskan sedikit air mata dan memejamkan mata.
semuany melegakan, sistem kerja mesin pengertian saya pun kembali normal dan saya kembali menjadi pribadi saya lagi.

ps: maaf kalau cara saya menyembuhkan diri sendiri ini salah, saya hanya berusaha melakukan apapun untuk kembali normal.

No comments:

Post a Comment