Saturday, August 15, 2009

DUNIA MIMPI KITA


" aku sedang menyelami dunia kita lebih dalam, walau hanya bisa kunikmati sendiri, rasanya sudah lebih dari cukup"

itulah kutipan text message yg kukirimkan padanya. tak terasa sudah 1 bulan lebih kami memutuskan untuk mengakhiri kegilaan dan keautisan ini. Dunia kami sudah kiamat dan kami memilih untuk menjadi normal kembali. menjadi 2 orang teman baik, teman berbagi, dan teman pemberi inspirasi.

waktu itu entah tanggal berapa tepatnya, aku menelfon dia, obrolan kami sama seperti biasa. berkisar antara curhat, bedah buku, lirik lagu, dan yang selalu ada, KHAYALAN. Aku tak pernah menyangka setelah kejadian biasa itu tercipta dunia yg luar biasa. Aku bisa memilikinya, lelaki yg aku kagumi, lelaki yg selalu menjadi obsesi terbesarku, lelaki yg selalu ada di setiap khayalanku, lelaki yg kuaguagungkan dan selalu menjadi inspirasi terbesar.

hari-hari berlalu dengan sangat indah. Ia memperlakukanku bak seorang permaisuri. dia selalu bisa membuat gadis biasa ini merasa sangat istimewa. dan satu hal yg membuatku takjub, bahwa dia juga merasakan hal yg sama. dia yg notabennya adalah idaman banyak orang karena keistimewaannya dan juga menjadi musuh banyak orang karena keistimewaannya pula. tapi aku tak pernah menghiraukan semua komentar negatif tentangnya.

entah sudah berapa banyak khayalan tercipta selama eksistensi dunia kami. dan khayalan-khayalan ini menjadi semakin indah karena hanya kami yg tau, hanya kami yg menikmati dan hanya kami yg mengerti. ada beberapa peraturan yg kami buat, dimana tidak boleh ada dendam, tidak boleh ada benci, tidak boleh ada marah-marah, yang ada hanya kenyamanan, kebahagiaan, khayalan, tawa dan senyuman.

Malam itu dia datang padaku, sudah beberapa malam memang dia tidak pernah lagi mendatanganiku. Dia terkesan menjauh, bahkan pesanku pun jarang dibalasnya. Dia duduk disampingku, menarikku ke dalam dekapannya dan betapa bodohnya aku ketika ku sadari ada butir-butir air yang mengalir dari pelupuk mataku. Aku menyekanya, mencoba sekuat tenaga meredam semua emosi yg seolah ingin meledak. Ia mengangkat wajahku, melihat semua keanehan yg terjadi, "kamu nangis ?" tanyanya sambil memegang bahuku. Aku hanya terdiam kemudian menundukan wajahku lagi "mau berbagi ? sepertinya ada yg ingin kamu sampaikan ?" aku memandangi wajahnya dalam, wajahnya masih sama, sinar matanya pun begitu, tak ada keraguan dan semuanya tulus "ada apa denganmu akhir-akhir ini ?" aku memulai pertanyaan "kurasa tidak ada apa-apa". "aku mengenalmu bukan baru kemarin" nada suaraku meninggi "sudah hampir 2 tahun kita membangun dunia ini bersama, waktu sangat cukup untuk mengenal satu sama lain". "lalu menurutmu apa yg terjadi padaku ?". "kamu berubah bii, aku ngerasain itu" dia mengirimkan raut wajah yg berbeda, aku bisa melihat kegundahan yg ada di wajahnya dan dengan berat hati akhirnya aku mengambil kesimpulan dan mulai menyadarkan diriku
"aku tau ini salah" aku memulai pembicaraan lagi "dan sesuatu yg dimulai dengan salah tak akan berakhir bahagisa". "ini memang salah" katanya datar "you know what ? although it's wrong, i don't wanna loose it forever and ever. i feel so happy with everything we made. our dreams, our fantasy, it's so real for me. i can smile again, i couldn't cry and it's because of you". "aku tau dan kamu juga tau kalo aku merasakan hal yg sama tapi keadaan membatasi kita. walaupun kita saling memiliki di dunia kita, tapi kita punya hidup kita sendiri di dunia nyata. 2 minggu lagi aku akan bertunangan, beberapa hari ini aku berfikir dan akhirnya aku sadar bahwa kita tidak bisa seterusnya begini. kita harus bangun dan kembali ke dunia nyata" ia memegang bahuku, mengangkat wajahku dan menempelkan bibirnya pada bibirku "aku ada yg memiliki, kamu ada yg memiliki" bisiknya. ia berdiri dari tempatnya duduk, mengecup keningku kemudian berlalu dengan dengan sepeda motornya.

hampir 2 tahun kita menjalani hubungan di dunia yg kita sebut "DUNIA MIMPI KITA" kita membangun kenyamanan, keta menyanjungi satu sama lain tapi di dunia nyata kita tidak saling memiliki.
kita adalah kata yang terlambat tercipta dan seharusnya tak terjadi. kita tumbuh setiap hari dan ada kenyataan yg harus kita hadapi.
kita memiliki pasangan masing-masing, yg dengan pertimbangan tersendiri tak bisa kita tinggalkan hanya demi menjadikan dunia kita nyata.
Lama aku mematung di tempat itu. membingkai semua yg telah terjadi ke dalam satu pigura kenangan. Air mata ini bukan air mata penyesalan, melainkan air mata kebahagiaan. aku merelakan semua ini dengan jiwa besar karena sesungguhnya aku sudah mempersiapkan hal ini sejak pertama kali dunia ini ada.

Dering telfon genggam membuyarkan semua lamunankanku

"tetap denger grew a day older yah, itu lagu kita"

aku tersenyum membaca pesan darinya. setelah 1 bulan lebih berdiam diri, akhirnya kami kembali normal.

"sipp2. jika sesuatu sudah ditulis, untuk apa khawatir. maaf ng dateng di acara pertunanganmu. ak janji pas nikahan pasti hadir. okeh bos ;)"

grew a day older masih berkumandang di kamar. aku tetap berfikir. suatu hari nanti, jika aku dapat menunjuk duniaku sendiri, akan akan datang ke mimpi ini dan mengatakan INI DUNIAKU.
Aku memang merindukannya, tapi aku harus merelakannya

KAHLUL ARUBI beserta DUNIA MIMPI KITA pergi

dan tak akan kembali

No comments:

Post a Comment